![]() |
Akibat Menahan Kentut - sumber gambar (www.cnnindonesia.com) |
Menahan kentut akan membentuk tekanan pada perut dan bisa
menyebabkan ketidaknyamanan pada perut. Kalau terlalu lama ditahan justru akan
membuat perut jadi sakit.
Peniliti menyebutkan, kebiasaan menahan kentut terlalu
sering bisa menimbulkan penyakit yang bernama divertikulitis. Divertikulitis adalah
peradangan atau infeksi yang menyerang divertikula, kantung-kantung yang
terbentuk di sepanjang saluran pencernaan terutama pada usus.
Jika sudah terjangkit penyakit tersebut, beberapa gejala
lain akan muncul diantaranya nyeri pada perut, sembelit, mual dan bahkan buang
air besar berdarah.
Bagaimana
bisa terjadi kentut?
Ketika tubuh mencoba untuk
membuang penumpukkan gas, maka tubuh akan mengeluarkannya dengan dua cara. Pertama,
gas akan keluar melalui sendawa dan kedua, gas akan keluar melalui anus atau
dubur yang disebut kentut.
Sendawa berasal dari
kebanyakan menelan udara. Menelan udara berlebih memang tidak bisa di hindari lagi,
karea kita membutuhkan udara (oksigen). Tetapi ada juga makanan atau minuman
yang dapat menyebabkan gas yang berlebihan, makanan atau minuma tersebut harus
difermentasi sehingga menimbulkan asam dan gas.
Gas yang terlalu berlebih
terjadi ketika terperangkap di dalam usus, dan menyebabkan perut kembung. Keluarnya
gas pada perut dikaitkan dengan jumlah gas pada usus dan tergantung pada
aktivitas motorik usus.
Berikut ini kenapa gas
berlebih terperangkap dalam tubuh :
- Menelan udara : proses ini
diakibatkan karena perubahan otot yang mengontrol asupan udara. Makan terlalu
cepat atau tidak mengunyah makanan dengan sempurna, sehingga makanan sulit
untuk dicerna.
- Akumulasi gas yang bau : kentut yang bau karena bakteri usus besar yang memproduksi gas selama fermentasi sisa makanan yang tidak diserap.
- Perubahan bakteri : gas juga bergantung pada komposisi bakteri yang ada dalam sistem pencernaan. Dan setiap orang memiliki komposisi bakteri yang berbeda-beda.
- Sembelit : kondisi ini terjadi karena perpanjangan proses fermentasi makanan dalam sistem pencernaan yang meningkatkan produksi gas dalam tubuh.
Sehat atau tidak?
Sembarangan buang angin besar atau kentut memang dianggap
tidak sopan karena baunya bisa menganggu orang lain. Sedangkan ketika kentut
tidak berbau tetapi bunyi dapat diketahui semua orang, dan bisa membuat malu. Namun
menahannya dapat menyebabkan perut panas, kembung dan gangguan pada sistem pencernaan.
Tekanan usus dapat menyebabkan gas terperangkap, serta meningkatkan denyut
jantung dan tekanan darah.
Menahan kentut mungkin tidak berbahaya bagi beberapa
orang, namun pasti akan merasa tidak enak dan tidak nyaman. Namun menurut lisa
ganjhu, seorang dokter dari osteopati dan asisten dosen klinis kedokteran dan
gastroenterologi di NYU Langone Medical New York City, yang dikutip oleh situs
Women’s Health, segala sesuatu yang mempengaruhi aliran dibawah dapat juga
mempengaruhi aliran diatasnya.
Aliran tersebut aadalah sistem pencernaan, ketika menahannya,
penumpukkan udara pun akan bertambah disaluran pencernaan, sehingga bisa
mendorong udara keatas yang dapat menyebabkan perut kembung dan perut merasa
tidak nyaman.
Dan selain itu juga, menahan kentut tidak akan melukai
secara langsung, namun usus akan menggelembung seperti balon karena disebabkan
penyumbatan gas. Jika dinding usus memiliki kelemahan maka akhirnya akan
meledak. Ketika itu terjadi, kantong-kantong pun terbentuk yang dikenal dengan
sebutan divertikula. Parahnya kalau kantong tersebut terinfeksi, hal ini akan
menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa dan rasa nyeri.
Kasus ini mungkin jarang terjadi, namun jika terjadi
dapat mengalami penyakit yang serius. Ada pendapat lain yang menyebutkan kasus
dari divertikulitis sering ditemui pada usia lanjut dan sudah menjadi kasus
umum.
Berbahayakah
menahan kentut ?
Bagi beberapa yang sering menahan kentut akan merasakan
ketidaknyamanan didalan perut, di antara lainnya adalah :
- Perut kembung : ini merupakan gangguan yang membuat tidak
nyaman, seperti begah dan bersendawa. Gangguan ini terjadi akibat menumpuknya
gas pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus.
- Nafsu makan menurun : perut yang kembung akan merasa
begah pada perut dan membuat tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan hilang
nafsu makan.
- Keram pada perut : kelebihan gas pada usus dapat
mengakibatkan gangguan keram pada perut. Sehingga merasakan sakit yang melilit
pada daerah perut, maupun gejala lainnya.
- Kentut makin bau : seperti yang sudah dijelaskan diatas,
bahwa kentut terdiri dari kumpulan gas seperti hidrogen sulfida, yang
senyawanya menyebabkan kentut berbau. Apabila sering menahan kentut, maka
akumulasi dari unsur belerang atau sulfur yang merupakan bagian dari senyawa
hidrogen sulfida akan semakin menumpuk dan akan membuat kentut semakin berbau
busuk ketika keluar.
- Sembelit makin parah : penelitian menunjukkan bahwa
menahan kentut yang harusnya keluar dapat mengakibatkan tekanan didalam usus
besar yang nantinya bisa menyebabkan terjadinya divertikula (kantung-kantung
kecil pada lapisan usus besar). Keadaan ini dapat memperparah gangguan sembelit
yang pada awalnya menjadi penyebab kentut terjadi.
Apa yang harus
dilakukan ketika ingin buang angin?
Yang asti jangan menahannya. Bisa pergi ke toilet dan
ketempat yang sepi. Jika merasa tidak nyaman atau takut meganggu untuk mengeluarkannya
dikeramaian. Untuk mengatasi kentut yang mungkin berlebihan, bisa mengonsumsi
probiotik.
Makanan yang memiliki sumber probiotik dapat membantu
menyelaraskan fungsi bakteri ditubuh. Contohnya seperti yogurt, kimchi atau
juga bisa mencoba pil suplemen yang mengandung probiotik. Untuk cara lainnya
adalah hindari makanan yang sulit untuk dicerna salah satunya seperti pemanis
buatan.
Kamu juga bisa menambahkan rempah-rempah pada diet,
rempatnya berupa jahe, kunyit, jinten, licorice (akar manis). Bahan0bahan ini
dapat membantu masalah pencernaan. Jika tidak menyukai rempah, kamu bisa
mengonsumsi teh. Dan lagi yang paling mudah yaitu dengan minum air. Ketika memakan serat, air dapat berfungsi untuk
melunakkan sehingga melawan sisa-sisa yang keras untuk dicerna dalam sistem
pencernaan.
Comments